Mengenal Politik Uang Menjelang Pemilu 2024
RIAU24.COM - Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi menilai politik uang merupakan mobilisasi pemilih dengan cara memberikan uang, hadiah, atau barang.
Tujuannya agar rakyat mencoblos sang pemberi dalam pemilu dikutip dari katadata.co.id, Selasa, 28 Maret 2023.
Baca juga: Pangamat Politik Sebut Faktor 'Ketokohan' jadi Sebab RK Kalah dari Pramono di Pilkada Jakarta
Menurutnya, politik uang terbagi menjadi dua.
"Pertama, jual-beli suara ritel (vote buying). Strategi yang dikenal sebagai “serangan fajar” ini bisa terjadi sebelum pemilihan atau sesudah pemilih memberikan dukungannya," sebutnya.
Kedua, politik uang yang bersifat grosir, kolektif, dan jangka panjang.
Politisi biasanya melakukan politik uang ini dengan menyalahgunakan kebijakan, seperti bantuan sosial, hibah, atau dana, untuk kepentingan pemilihan.